Langit itu Biru

Setiap masyarakat memiliki pengharapan akan suatu kondisi yang di cita-citakan, misalnya sebuah negara menginginkan masyarakat yang adil dan makmur, sebuah bangsa menginginkan sebuah kesejahteraan. Kondisi yang di cita-citakan ini biasanya di simbolkan dengan sesuatu. Hal ini sesuai dengan teori semiotika bahwa setiap simbol memiliki makna. Pada umumnya kondisi ideal ini di simbolkan dengan "Langit". Kata "Langit" ini memiliki keistimewaan makna. Pertama, Langit dalam pahaman masyarakat kita adalah kondisi tertinggi atau puncak, sehingga tidak heran banyak masyarakat bahwa pengharapan yang tertinggi ada di atas langit. Muncullah istilah Dewa Langit dan langit ke tujuh. Kedua, langit bisa menimbulkan 2 kondisi, bisa cerah atau mendung. Cerah bisa di maknai sebagai suatu pengharapan dan mendung bisa dimaknai bahwa cuaca yang buruk yang bisa mengakibatkan badai.

Dari perspektif tadi, jika kita ingin melihat pada ruang sosiologis maka langit yang cerah adalah suatu hal yang mimpikan. Kalau memakai pendekatan semiotika maka "Langit Biru" adalah simbol yang bisa di gunakan untuk memaknai kondisi tersebut. Dalam ranah sosial kondisi "langit" ini bisa dikondisikan, apakah para penyanggah langit menginginkan cerah atau mendung. Jika kondisi "Langit Biru" yang ingin di capai maka seluruh penyanggah yang di naungi oleh langit tersebut harus berusaha menciptakan kondisi sehingga langit itu tetap biru, karena kita menginginkan sebuah kondisi yang ideal maka menjadi harga mati bahwa langit itu harus tetap biru. Kita tak ingin cuaca buruk datang dan membuat langit kita menjadi mendung, karena mendung berarti badai akan datang menerpa.

"Langit Biru" adalah kondisi di mana kita dapat beraktivitas dan berkreasi. Langit adalah simbolitas pengharapan akan suatu kondisi dan Biru adalah simbolitas kondisi yang di harapkan.

Mendung itu pasti ada tapi mendung tak mesti menghadirkan badai, sehingga langit biru itu harus muncul untuk menjawab bahwa badai takkan datang,

Mari menyanggah langit itu tetap BIROE...

Sebuah refleksi dan persembahan buat birunya IMMAJ


 

Original Blogger Template | Modified by Blogger Whore